DomaiNesia

Zefi Gusriadi & Liza Agustina, Couplepreneur di Balik Kedai Sambal Dadak dan Warung Tuang

Source: YT Fokusinaja
750 x 100 AD PLACEMENT

Temukan kisah inspiratif Zefi Gusriadi dan Liza Agustina di Amat Samawa ditranskrip dari Youtube Fokusinaja, seorang couplepreneur asal Karawang, membangun Kedai Sambal Dadak dan Warung Tuang dari modal Rp700 ribu hingga omset miliaran rupiah per bulan. Perjalanan hijrah, perjuangan, dan keberkahan usaha halal yang menyentuh hati


Hijrah Menjadi Awal Keberkahan

Zefi Gusriadi dan istrinya, Liza Agustina, bukanlah pebisnis sejak awal. Pasangan asal Karawang ini memulai kariernya sebagai karyawan di dunia otomotif dan pembiayaan. Selama 12 tahun, Zefi bekerja di perusahaan leasing, sedangkan Liza di dealer mobil. Namun, keduanya merasa bahwa penghasilan yang besar tak serta-merta membuat hidup mereka tenang dan berkah.

Keresahan muncul saat mereka menyadari penghasilan dari riba membuat kehidupan rumah tangga mereka penuh konflik, anak-anak susah diarahkan, dan hati mereka jauh dari ketenangan. Dari situlah mereka memutuskan berhijrah—meninggalkan pekerjaan penuh riba dan menggantinya dengan usaha halal, meskipun belum punya pengalaman bisnis.


Langkah pertama mereka di dunia usaha dimulai dengan sangat sederhana. Hanya bermodal Rp700 ribu dan satu unit motor bekas, mereka memulai usaha kuliner kaki lima yang diberi nama Kedai Sambal Dadak di Grand Taruma, Karawang.

750 x 100 AD PLACEMENT

Hari pertama buka, mereka hanya berhasil menjual satu termos nasi dengan omzet Rp10 ribu. Namun semangat tak padam. Mereka belanja sendiri ke pasar subuh-subuh, memasak, melayani, dan bahkan harus tidur hanya 2 jam sehari.


Ujian Berat Saat Melahirkan

Saat usaha mulai berjalan, Liza sedang hamil anak keempat. Keuangan mereka masih sangat terbatas. Ketika waktu melahirkan tiba, mereka bahkan tak sanggup membayar biaya operasi caesar. Liza harus melahirkan normal meski kontraksi berlangsung lebih dari 20 jam dan air ketuban sempat habis. Dengan segala keterbatasan, Allah masih menyelamatkan ibu dan anak.

Itulah momen paling emosional yang membuat mereka merasa sangat dekat dengan Allah. Mereka semakin yakin bahwa keberkahan hanya datang dari jalan yang halal.

750 x 100 AD PLACEMENT

🔴 AD - Klik gambar untuk membeli di Shopee!


Anak-Anak Jadi Lebih Mudah Dididik

Sejak berhijrah dan meninggalkan riba, mereka merasakan perubahan besar dalam rumah tangga. Anak-anak lebih mudah diarahkan untuk salat, akhlaknya baik, dan selama 6 tahun tidak pernah masuk rumah sakit. Rezeki mengalir terus, bahkan anak mereka bertambah hingga kini menjadi enam orang.


Kedai Kaki Lima Menjadi Favorit

Tanpa tenda dan perlengkapan memadai, mereka tetap jualan. Ketika hujan turun, mereka tidak bisa buka. Tapi dengan kesabaran dan keyakinan, lambat laun pelanggan mulai berdatangan.

Omzet harian yang semula hanya puluhan ribu rupiah mulai merangkak naik menjadi ratusan ribu, hingga akhirnya menyentuh Rp1 juta per hari. Mereka pun mulai menyisihkan keuntungan, membayar sewa, menggaji karyawan, dan sedikit demi sedikit membeli perlengkapan seperti tenda dan kursi.

750 x 100 AD PLACEMENT

🔴 AD - Klik gambar untuk membeli di Shopee!


Mengembangkan Cabang Kedua Hingga Memiliki Resto

Dengan manajemen keuangan yang disiplin, mereka berhasil mengumpulkan tabungan hingga Rp1 miliar dari keuntungan bersih. Tanpa tergoda foya-foya, mereka tetap tinggal di kontrakan dan memakai mobil sederhana.

Tabungan tersebut digunakan untuk membuka cabang kedua Kedai Sambal Dadak di Perumnas. Dalam waktu 3 bulan, usaha tersebut sudah balik modal. Bahkan di tahun 2023, mereka berhasil membeli rumah seharga Rp500 juta secara tunai.


Lahirnya Warung Tuang: Ide dari Sepedaan

Warung Tuang lahir dari kebiasaan Zefi bersepeda. Saat melewati sebidang tanah kosong selama 20 tahun, muncullah ide membuka rumah makan dengan nuansa alam. Liza bertugas mengembangkan menu, dan dalam waktu 7 hari menjelang pembukaan, mereka menyusun seluruh daftar masakan.

Konsep Warung Tuang adalah masakan rumahan khas Sunda dan Sumatera dengan harga terjangkau, tempat luas, dan suasana alami. Mereka ingin menyasar segmen middle-low yang lebih banyak dan loyal.


Omzet Miliaran Rupiah dan 7 Cabang

Kini, Kedai Sambal Dadak memiliki 7 cabang di Karawang, Bekasi, dan Cikampek. Omzet gabungan dari seluruh cabang mencapai Rp150 juta per hari di puncak performa.

Menu andalan seperti Cobek Nila, Jengkol Cobek, Ayam Kampung, Bebek, Usus, Tumisan Sayur, dan Sambal Dadak menjadi favorit pelanggan. Warung Tuang pun tidak kalah sukses dengan menu Udang Ganja Ulek Calincing, Rendang Minang, Bubur Jadul, dan gorengan khas seperti pisang dan singkong.

Dengan karyawan lebih dari 80 orang dan suasana ramah keluarga, mereka menciptakan pengalaman kuliner yang tidak hanya nikmat tapi juga hangat dan bersahabat.


Sistem Kemitraan Halal Tanpa Riba

Zefi dan Liza membuka peluang kemitraan non riba dan non gharar, memberikan kesempatan bagi banyak orang untuk ikut merasakan manfaat dari usaha kuliner yang halal dan berkah. Cabang mitra seperti di Cikampek pun sudah menunjukkan hasil yang baik.


Prinsip-Prinsip Kesuksesan Mereka

1. Laporan Keuangan Wajib

Menurut Liza, laporan keuangan itu “wajib hukumnya” bagi pebisnis. Meskipun sederhana, minimal mencatat pemasukan dan pengeluaran, dari sana bisa dianalisis strategi usaha yang tepat.

2. Belajar dari Ahlinya

Mereka tidak ragu mengeluarkan biaya untuk mengikuti private coaching, khususnya dalam hal keuangan, manajemen, dan strategi bisnis. Belajar adalah investasi penting.

3. Hindari Hutang Konvensional

Mereka selalu menghindari pinjaman berbunga. Lebih baik usaha dengan yang ada, menjual aset, atau mencari mitra yang halal.

4. Berbakti kepada Orang Tua

Bagi mereka, orang tua adalah jalan keberkahan. Memberi kepada orang tua harus lebih dulu daripada memberi kepada yang lain.

5. Sedekah Subuh Konsisten

Setiap subuh, mereka menyisihkan uang dalam amplop untuk disedekahkan. Bahkan pernah tabungan rumah mereka diberikan seluruhnya kepada orang yang butuh.

6. Prioritaskan Ibadah

Karyawan mereka wajib salat lima waktu. Usaha ditutup saat salat Jumat. SOP ibadah ini menjadi prioritas utama dan nilai plus tersendiri bagi pelanggan.


Memberdayakan SDM yang Terpinggirkan

Zefi dan Liza tidak pernah melihat latar belakang pendidikan karyawan. Banyak dari mereka dulunya pernah mengalami masa kelam—tatoan, mantan pemabuk, bahkan pengguna lem. Namun kini mereka berubah, salat lima waktu, dan menjadi bagian dari keluarga besar Kedai Sambal Dadak.

Pasangan couplepreneur ini percaya bahwa semua orang layak diberi kesempatan kedua.


Visi Ke Depan: Menjadi Brand Masakan Sunda Nasional

Impian mereka adalah menjadikan Kedai Sambal Dadak sebagai brand kuliner khas Sunda yang dikenal nasional, dengan 10.000 pelanggan per hari. Mereka ingin terus membuka lapangan kerja, menyebarkan keberkahan, dan menjadi pengusaha yang berdampak baik secara sosial maupun spiritual.


Penutup: Keberkahan Datang Setelah Keberanian

Kisah Zefi Gusriadi dan Liza Agustina adalah bukti nyata bahwa dengan niat hijrah yang tulus, kerja keras, dan pengelolaan keuangan yang baik, siapapun bisa membangun usaha dari nol hingga miliaran rupiah. Mereka bukan hanya pengusaha sukses, tapi juga role model spiritual dan sosial di tengah masyarakat.

“Bukan karena kami hebat, tapi karena Allah ridha. Bukan karena strategi bisnis canggih, tapi karena hati yang yakin akan janji-Nya.”


subscribe youtube

Keyword Focus (untuk SEO):

  • kisah inspiratif pengusaha kuliner
  • couplepreneur sukses Indonesia
  • usaha kuliner dari nol
  • bisnis makanan kaki lima sukses
  • usaha halal tanpa riba
  • Kedai Sambal Dadak Karawang
  • Warung Tuang Karawang
  • kuliner Sunda hits

750 x 100 AD PLACEMENT

Warisan Inspirasi Untuk Keluarga Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sepertinya kamu suka:
930 x 180 AD PLACEMENT